

Sleman, (22 Oktober 2025) – Guna memastikan standar kompetensi terserap maksimal, SMK Muhammadiyah Pakem menggelar program pembinaan intensif bagi seluruh siswa kelas XII yang tengah menjalani Praktik Kerja Lapangan (PKL). Pembinaan ini dilakukan tepat di tengah masa PKL, yaitu setelah siswa menyelesaikan tiga bulan dari total enam bulan yang dijadwalkan. Uniknya, pembinaan ini tidak dilakukan di ruang kelas, melainkan dipimpin langsung oleh Ketua Kompetensi Keahlian (K3) dari masing-masing jurusan di laboratorium praktik sekolah.
Momen Evaluasi Krusial
Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah Pakem, Kasyadi, S.Sos., M.S.I., menjelaskan bahwa kegiatan ini berfungsi sebagai mid-term review atau evaluasi paruh waktu.
“Kami ingin memastikan siswa tidak hanya menjadi ‘tenaga bantu’ di industri, tetapi benar-benar mendapatkan pengalaman yang relevan dengan kurikulum. Setelah tiga bulan, ini adalah momen kritis untuk mengidentifikasi gap (kesenjangan) antara praktik industri dan teori sekolah,” ujar Bapak Kasyadi.
Mengatasi Soft Skill dan Etos Kerja
Selain kompetensi teknis, para K3 juga melakukan pembinaan terhadap aspek soft skill dan etos kerja, seperti disiplin waktu, inisiatif, dan komunikasi dengan rekan kerja industri. Diharapkan, melalui intervensi pembinaan di tengah masa PKL ini, siswa kelas XII SMK Muhammadiyah Pakem dapat kembali ke industri dengan bekal pengetahuan yang diperbarui dan semangat kerja yang lebih terarah, sekaligus memastikan mereka siap menghadapi Uji Kompetensi Keahlian (UKK) setelah PKL berakhir.